Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mitos dan Fakta seputar Air Minum yang Perlu Anda Ketahui

Jernih.my.id - Halo Sobat Jernih! Air minum adalah kebutuhan pokok bagi kehidupan kita. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, muncul berbagai mitos dan informasi yang tak sepenuhnya benar mengenai air minum. Dari mitos tentang efek sampingnya hingga seberapa banyak yang seharusnya kita minum setiap hari, artikel ini akan membahas mitos dan fakta seputar air minum yang perlu Anda ketahui. 

Air minum
Source: pexels.com oleh Pixabay

Oke tanpa harus menunggu lama, langsung saja kita bahas bersama-sama! 

1. Mitos: Semakin Banyak Minum Air, Semakin Sehat

Nah sobat yang budiman, salah satu mitos umum yang sering kita dengar adalah bahwa semakin banyak air yang diminum, semakin sehat tubuh kita. Apakah hal itu memang benar? Namun, fakta sebenarnya tidak semudah itu. Tubuh membutuhkan asupan air yang cukup untuk berfungsi dengan baik, tetapi meminum terlalu banyak air juga bisa berbahaya. Jadi tidak sesederhana itu ya sobat, karena harus disesuaikan dengan beberapa faktor yang ada pada tiap individu. 

Fakta: 

Menurut National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, asupan cairan yang direkomendasikan bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Namun, rata-rata, pria dewasa perlu minum sekitar 3,7 liter per hari dan wanita dewasa sekitar 2,7 liter per hari, yang mencakup semua cairan dari makanan dan minuman. Jadi porsi minum tiap individu bisa saja berbeda satu sama lainnya seperti yang telah kita bahas tadi. 

Meminum terlalu banyak air juga dapat mengakibatkan kondisi yang disebut hiponatremia, di mana kadar natrium dalam tubuh terlalu rendah karena terlalu banyak air dan dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, mual, bahkan kejang. Nah jadi terlalu banyak minum ternyata juga bahaya, maka cara terbaik adalah minum secukupnya saja, jangan kurang dan jangan berlebihan. Oke, sudah paham kan sobat? 

2. Mitos: Air Kemasan Lebih Sehat daripada Air Keran

Banyak orang percaya bahwa air kemasan lebih sehat daripada air keran, tetapi apakah benar demikian? Mungkin sobat juga sering mendengar mitos seperti ini ya kan? Tapi ups, jangan langsung percaya dulu, karena tidak bisa langsung dipukul rata. 

Fakta:

Air kemasan dan air keran keduanya harus memenuhi standar keamanan yang ketat sebelum dikonsumsi. Pada dasarnya, baik air kemasan maupun air keran bisa menjadi pilihan yang sehat, tergantung pada kualitas air di daerah sobat. Kalau di daerah sobat terdapat sumber mata air yang baik, maka tentu air keran yang yang diperoleh pun berkualitas baik pula, walaupun hanya melalui serangkaian kecil proses pemurnian. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal "Environmental Research" menemukan bahwa sebagian besar air kemasan memiliki kandungan mikroplastik, tetapi dalam jumlah yang rendah dan belum jelas apakah itu berdampak pada kesehatan manusia. Namun, air keran yang disaring dengan baik juga dapat menjadi pilihan yang baik, terutama jika sumber airnya aman dan sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh badan pengatur. Air kemasan lebih terjamin kualitasnya ketika airnya diperoleh langsung dari pegunungan dan melalui proses filterisasi yang ketat. 

3. Mitos: Minum Air Dingin Membantu Menurunkan Berat Badan

Sobat Jernih yang budiman, ada keyakinan bahwa minum air dingin dapat membantu menurunkan berat badan karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk menghangatkannya. Nah apakah klaim seperti ini benar? Ups, nanti dulu! Jangan langsung dipercaya juga ya! 

Fakta:

Meskipun minum air dingin mungkin meningkatkan pengeluaran energi tubuh dalam waktu singkat untuk menghangatkannya, efek ini sangat kecil dan tidak signifikan dalam jangka panjang untuk membantu menurunkan berat badan secara signifikan. Untuk menurunkan berat badan tidak sesederhana itu, karena sobat membutuhkan makanan yang kaya serat dan olahraga yang rutin. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Obesity" menemukan bahwa minum air dingin sebelum makan memang dapat meningkatkan metabolisme sementara, tetapi dampaknya terhadap penurunan berat badan jangka panjang sangatlah terbatas. Jadi klaim bahwa minum banyak air dapat langsung menurunkan berat badan itu tidaklah benar, walaupun berpengaruh namun efeknya sangat kecil. 

4. Mitos: Minum Air Selama Makan Membantu Pencernaan

Beberapa orang percaya bahwa minum air selama makan dapat membantu pencernaan dan mencegah sembelit. Namun apakah sobat percaya dengan mitos seperti itu? Ya tunggu dulu! Jangan asal percaya dengan mitos seperti itu. Tidak semudah itu faktanya. 

Fakta:

Minum air selama makan sebenarnya dapat melarutkan enzim pencernaan dalam lambung dan mengganggu proses pencernaan makanan. Air yang diminum selama makan dapat melonggarkan perut dan membuat Anda merasa kenyang lebih cepat, yang pada akhirnya dapat mengganggu proses pencernaan. 

Lebih baik minum air sebelum atau setelah makan, bukan selama makan, untuk memastikan proses pencernaan berjalan dengan lancar. Jadi, selama makan tidak disarankan banyak minum ya, kecuali beberapa teguk air saja. Karena kalau terlalu banyak minum saat makan maka justru akan berdampak buruk bagi kesehatan kita. Jadi, minum yang sewajarnya saja ya sobat! 

5. Mitos: Semua Air Minum Sama

Ada anggapan bahwa semua jenis air minum memiliki kualitas yang sama, tetapi apakah benar demikian? Waduh, ini juga sebenarnya mitos belaka, jangan langsung percaya deh. Karena klaim tersebut tidaklah benar sepenuhnya. 

Fakta:

Nah sobat, faktanya kualitas air minum dapat bervariasi tergantung pada sumbernya dan bagaimana air tersebut diolah atau diproses sebelum dikonsumsi. Misalnya, air sumur mungkin memiliki kandungan mineral yang berbeda dengan air sungai atau air laut. Jadi bisa saja sumur lebih lebih bagus dari air sungai dan air laut. Sumber air terbaik biasanya didapatkan dari pegunungan karena mineral yang terkandung di dalamnya biasanya masih banyak. 

Pegunungan
Source: pixabay.com oleh ChiemSeherin

Selain itu, kualitas air juga dapat dipengaruhi oleh kontaminan seperti bakteri, logam berat, atau zat kimia lainnya. Penting untuk memastikan bahwa air yang sobat minum aman dan telah melewati proses penyaringan atau perlakuan yang tepat untuk menghilangkan kontaminan yang berpotensi berbahaya. Jadi kualitas air yang satu dengan air yang lainnya bisa saja berbeda, walaupun sama-sama air kemasan. 

Kesimpulan

Setelah kita membahas bersama-sama seputar air minum maka bisa kita simpulkan bahwa air minum memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Namun, penting untuk memahami perbedaan antara mitos dan fakta seputar air minum agar kita dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan kita. Selalu pastikan untuk memperoleh informasi dari sumber yang terpercaya dan berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang asupan cairan Anda.

Dengan memahami mitos dan fakta seputar air minum, kita dapat mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan kita melalui kebiasaan minum yang tepat. Pastikan sobat mendapatkan air minum yang layak untuk dikonsumsi setiap hari, demi menjaga kesehatan sobat. Tidak harus air kemasan, air keran pun sangat layak untuk diminum asalkan telah terjamin kualitasnya, bebas dari kuman dan bakteri atau zat berbahaya lainnya. Semoga bermanfaat. 

Referensi:
  1. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. (2004). Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and Sulfate. Washington, DC: The National Academies Press.
  2. Schymanski, D., Goldbeck, C., Humpf, H. U., & Fürst, P. (2018). Analysis of microplastics in water by micro-Raman spectroscopy: Release of plastic particles from different packaging into mineral water. Water Research, 129, 154-162.
  3. Boschmann, M., Steiniger, J., Hille, U., Tank, J., Adams, F., Sharma, A. M., ... & Jordan, J. (2003). Water-induced thermogenesis. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 88(12), 6015-6019.
  4. Guelinckx, I., Ferreira-Pêgo, C., Moreno, L. A., Kavouras, S. A., & Gandy, J. (2015). Water intake in combination with walking reduces body weight and body fat in obese women. The Journal of Nutrition, 145(3), 1-7.

Posting Komentar untuk "Mitos dan Fakta seputar Air Minum yang Perlu Anda Ketahui"